Inovasi Masuk Daerah Sangat Inovatif, Bupati Sumenep Unggulkan Wirausaha Muda
Kabupaten Sumenep masuk sebagai salah satu daerah sangat inovatif versi Kementrian Dalam Negeri. Kabupaten Sumenep sejajar dengan daerah seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banyuwangi, Makassar, dan Palembang.
Sebagai daerah sangat inovatif, daerah-daerah tersebut diberikan kesempatan memaparkan inovasi unggulan daerah masing-masing di hadapan para tim penilai yang berasal dari Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Keuangan, Bappenas, Universitas Indonesia, LIPI, Kementrian PAN dan RB, KADIN dan Badan Riset dan Inovasi Nasional, yang dilaksanakan secara virtual, 04 Nopember 2020.
Inovasi unggulan yang dipresentasikan Bupati Sumenep Dr. KH. A. Busyro Karim, M. Si adalah Wirausaha Muda. Program wirausaha muda bertujuan untuk menyiapkan tenaga-tenaga muda terampil sehingga bisa menciptakan usaha sendiri. Sebab, hampir 30 persen lebih penduduk Sumenep berusia 16-30 tahun.
Menurutnya ada beberapa keunggulan Program Wirausaha Muda. Model Pengembangan Wirausaha Muda diakui banyak pihak bukan hanya satu-satunya di Jawa Timur, tapi juga secara nasional. Ada tiga tahapan yang dilaksanakan pada Program Wirausaha Muda. Pertama, Pra Inkubasi. Tahap ini diawali dengan seleksi calon peserta pelatihan lalu dilanjutkan dengan pelatihan yang meliputi: pendalaman teori, simulasi, testimoni wirausaha dan pelatihan mengenai teknologi produksi, manajemen SDM/keuangan/pemasaran, dan rencana bisnis. Pasca pelatihan diadakan seleksi kembali untuk menentukan calon tenant.
Kedua, Tahap inkunbasi. Pada tahap ini para anggota Wirausaha muda mendapatkan bantuan alat produksi, pendampingan teknologi, produksi/ pengolahan di rumah produksi (kab/ 4 kec), manajemen, akses pasar serta fasilitasi pembiayaan/modal dari BPRS Bhakti Sumekar.
Selanjutnya tahap pasca inkubasi. Pada tahap ini, Inkubator melepas tenant menjadi wirausahawan dalam satuan manajemen usaha Rumah Produksi Kabupaten, Rumah Produksi Kecamatan, dan Home Industry. Dengan tetap dilakukan komunikasi dan layanan konsultasi secara berkala dengan terbentuknya Holding Company WMS Coorporation.
“program wirausaha muda ini banyak diapresiasi banyak pihak, salah satunya oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga yang menetapkan Kabupaten Sumenep sebagai Kota Layak Pemuda tahun 2018” tegas Bupati dua periode ini.
Ia juga menuturkan melalui program tersebut berdampak nyata terhadap pembangunan Kabupaten Sumenep, diantaranya penurunan angka pengangguran, meningkatnya usaha kecil, peningkatan pendapatan perkapita serta menurunya angka ketimpangan sosial.
Kepala Bappeda Kabupaten Sumenep Yayak Nurwahyudi menuturkan, bahwa keberhasilan Sumenep masuk 12 besar Daerah Sangat Inovatif tidak lepas dari upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam meningkatkan kualitas dan kuantias inovasi di Kabupaten Sumenep dalam segala bidang. Tahun ini, lanjut Kepala Diskominfo Sumenep ini, Kabupaten Sumenep mengirimkan 147 Inovasi daerah pada ajang Innovative Government Award (IGA) yang diselenggarakan oleh Kementrian Dalam Negeri. Dari 147 inovasi, yang terverifikasi sebanyak 96 inovasi yang terdiri dari aspek pelayanan publik sebanyak 96 inovasi, tata kelola pemerintahan sebanyak 15 inovasi dan urusan lainnya sebayak 14 inovasi. “prestasi ini patut kita syukuri, sebab pada tahun 2019, Indeks Inovasi kabupaten Sumenep berada di peringkat 124 secara nasional” tegasnya.