UPAYA KESEJAHTERAAN SOSIAL UNTUK MASYARAKAT SUMENEP: GENDER, KESEHATAN, DAN KEPENULISAN
Kata Kunci:
Sumenep, Kesejahteraan Sosial, Gender, Kesehatan, LiterasiAbstrak
Seiring perjalanan waktu, Kabupaten Sumenep mulai berbenah dalam berbagai bidang. Di tengah gempuran era disrupsi seperti ini, beberapa sektor yang perlu dikuatkan adalah gender; kesehatan; dan literasi. Pola superioritas-inferioritas dalam urusan kerja masih langgeng dilakukan. Hal ini dapat dibuktikan dengan viralnya kasus pemecatan seorang pekerja rumah tangga hanya gegara menikmati waktu senggang dengan duduk di kursi meja makan pada tahun 2018 silam. Fakta lainnya juga tak kalah mencengangkan tentang nasib anak-anak perempuan Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh organisasi PBB yang berfokus pada pelindungan hak anak atau yang biasa disebut UNICEF (United Nation Children Fund), satu dari enam anak perempuan Indonesia atau sejumlah 340.000 anak ‘dipaksa’ menikah sebelum usia delapan belas tahun. Masih terasa hangat juga di dalam ingat berita tentang seorang pemuda yang ditemukan tewas akibat bunuh diri di sebuah apartemen yang berlokasi di Jakarta Barat pada akhir tahun 2021 lalu. Setelah ditelusuri lebih jauh, penyebab tindak bunuh diri tersebut adalah masalah keluarga. Masalah lainnya adalah penguatan budaya. Perpustakaan sebagai tempat yang mengelola dokumen masa lalu untuk menjanjikan masa depan yang penuh dengan harapan, sehingga perpustakaan sangat layak disebut sebagai pusat budaya dan simbol peradaban bangsa. Tulisan ini akan membahas tentang upaya kesejahteraan sosial untuk masyarakat Sumenep.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.