Karaton: Jurnal Pembangunan Sumenep https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton <div style="text-align: justify;" align="justify&quot;"> <p><strong><img style="float: left; width: 250px; margin-top: 8px; margin-right: 10px; border: 2px solid #ef313c;" src="http://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/public/site/images/sumenep/cover-depan-001-copy.jpg" height="842" />Karaton: Jurnal Pembangunan Sumenep</strong> adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh <strong><em>BAPPEDA Kabupaten Sumenep</em></strong>. Jurnal ini mulai edisi pertama terbit pada Vol. 1, No. 1, Desember 2021. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Desember dan Juni yang bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian maupun non penelitian dibidang pembangunan Kabupaten Sumenep.</p> <p>Fokus dan ruang lingkup <strong>Karaton: Jurnal Pembangunan Sumenep</strong> meliputi Pembangunan daerah Sumenep, baik aspek Pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan lainnya. Sehingga dengan adanya <strong>Karaton: Jurnal Pembangunan Sumenep</strong> dapat memberikan kontribusi positif untuk kemajuan pembangunan Kabupaten Sumenep secara menyeluruh.</p> <p>Kabupaten Sumenep merupakan salah satu Kabupaten yang ada di wilayah Provinsi Jawa Timur yang memiliki banyak potensi termasuk salah satunya dikelilingi oleh berbagai macam pulau kecil dan besar. Potensi-potensi inilah sebagai contoh linkup pembahasan dalam <strong>Karataon: Jurnal Pembangunan Sumenep</strong></p> </div> <hr /> <p style="text-align: justify;"><strong>IDENTITAS JURNAL</strong></p> <table border="0" width="100%" cellpadding="0"> <tbody> <tr> <td valign="top" width="19%">Nama Jurnal</td> <td valign="top" width="79%"><strong>: Karaton: Jurnal Pembangunan Sumenep</strong></td> </tr> <tr> <td valign="top" width="19%">Terbitan</td> <td valign="top" width="79%"><strong>: 2 kali setahun (Desember dan Juni)</strong></td> </tr> <tr> <td valign="top" width="19%">DOI</td> <td valign="top" width="79%"><strong>: -<img src="http://ojs2.umm.ac.id/public/site/images/jp2sd/1.png" alt="" /></strong></td> </tr> <tr> <td valign="top" width="19%">ISSN Cetak</td> <td valign="top" width="79%"><strong>: 2828-9498</strong></td> </tr> <tr> <td valign="top" width="19%">ISSN Online</td> <td valign="top" width="79%"><strong>: 2962-9616</strong></td> </tr> <tr> <td valign="top" width="19%">Penanggung Jawab</td> <td valign="top" width="79%"><strong>:</strong> <a><strong>Drs. Yayak Nurwahyudi, M.Si</strong></a></td> </tr> <tr> <td valign="top" width="19%">Pimpinan Redaksi</td> <td valign="top" width="79%"><strong>: <a>Helmi, S.Sos., M. AP</a></strong></td> </tr> <tr> <td valign="top" width="19%">Penerbit</td> <td valign="top" width="79%"><strong>: BAPPEDA Kabupaten Sumenep</strong></td> </tr> <tr> <td valign="top" width="19%">e-Mail</td> <td valign="top" width="79%"><strong>: jurnalkaraton@gmail.com</strong></td> </tr> <tr> <td valign="top" width="19%">Indeks Jurnal</td> <td valign="top" width="79%"><strong>: <a href="https://scholar.google.com/citations?hl=en&amp;view_op=list_works&amp;gmla=AJsN-F5DA7sVkMfWHtm4jESdYx_Nlae_bewUeB3In7LSeps3ZFKdOI5XQAa2w4NIiSxol0mxqBZA81E57N0ekPGU-5xG464qDYUlQRaHbJQYpALMFuS2qce1BJb8kCyKtWcP8GXXEJhe&amp;user=WXcgJ8sAAAAJ" target="_blank" rel="noopener">Google</a>| Lainnya</strong></td> </tr> </tbody> </table> <hr /> <div style="text-align: right;"> </div> id-ID <p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a><br />This work is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>.</p> Tue, 05 Dec 2023 05:23:43 +0700 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 POTRET PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KESEJAHTERAAN GURU MENGAJI DI KABUPATEN SUMENEP https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/59 <p>Keberadaan guru mengaji merupakan elemen dalam system pendidikan nasional<br>terutama pada pendidikan non formal. Jumlah sebanyak 7.387 guru mengaji di<br>Kabupaten telah banyak memberikan kontribusi dan pengabdian dalam<br>kehidupan masyarakat. Perjuangan para guru mengaji selama ini bukan hal yang<br>mudah. ditengah tanggung jawab dirinya untuk mengajarkan pendidikan agama<br>pada masyarakat, mereka juga dihadapkan pada realitas upah gaji yang masih<br>rendah meski pemerintah kabupaten Sumenep selama 3 tahun terakhir telah<br>mengalokasikan anggaran Rp 6,7 miliar.<br>Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengambil<br>setting penelitian pada empat lokasi penelitian yaitu dikecamatan Bluto,<br>Kecamatan Giligenting, Kecamatan Pasongsongan serta kecamatan Batangbatang..<br>gune keperluan data, tm peneliti melakukan proses penggalian data<br>melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.<br>Adapun hasil penelitian yang diperoleh bantuan sosial untuk peningkatan<br>kesejahteraan guru mengaji di Kabupaten Sumenep selama ini cukup membantu<br>kebutuhan guru mengaji secara ekonomi. Namun bantuan tersebut sangat jauh<br>dari kebutuhan pokok guru mengaji karena besaran bantuan selama ini masih<br>relative sangat kecil yang diberikan untuk setiap tahun hanya sebesar 1.200.000<br>atau 100.000 per bulan. Rendahnya upah guru mengaji tentu menjadi penegas<br>masih rendahnya upaya dan komitmen pemerintah dalam peningkatkan<br>kompetensi guru mengaji dikabupaten Sumenep.</p> Achmad Muwafiq, Abd. Syukkur Rahman, Moh. Zuhdi Hak Cipta (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/59 Mon, 04 Dec 2023 00:00:00 +0700 NETRALITAS BIROKRASI DAN PELAYANAN PUBLIK DALAM KELINDAN POLITIK PRAKTIS PEMILU 2024 DI KABUPATEN SUMENEP https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/57 <p>Netralitas birokrasi menjadi salah satu gagasan Weber, dengan harapan agar para<br>birokrat dan birokrasinya dapat beroperasi secara profesional. Selain itu, mereka dapat<br>mengambil tanggung jawab penuh atas tugas dan tanggung jawab mereka. Sejak<br>reformasi, persoalan netralitas birokrasi telah mendapat perhatian khusus dari para<br>pemerhati birokrasi di Indonesia, tujuan yang sesuai dengan harapan Weber adalah<br>untuk mengetahui bagaimana mencapai mesin pemerintahan yang hakikatnya<br>birokratis, yang masih menyisakan sejumlah keraguan, karena kemungkinan tidak<br>terpenuhinya seluruh asumsi yang mendasari terbentuknya Negara. Negara membentuk<br>suatu sistem ketatanegaraan yang bertujuan melayani kepentingan rakyat, yang disebut<br>birokrasi pemerintahan. Birokrasi sebagai organisasi modern yang konsep dasarnya<br>dikembangkan pertama kali oleh Max Weber, yaitu dipercayakan sepenuhnya kepada<br>pegawai negeri sipil yang memenuhi beberapa syarat tertentu dalam menjalankan sistem<br>administrasi pemerintahan. Seperangkat ciri-ciri ideal (tipe ideal) birokrasi yang rasional<br>secara hukum, sehingga memungkinkan untuk ditransformasikan menjadi instrumen<br>yang mampu mewujudkan tujuan organisasi birokrasi secara efisien dan efektif. Meski<br>penerapannya menuai kritik dari banyak pakar dan pakar yang bijak, namun berpotensi<br>menjadi koordinator profesional dan pelayan bagi semua kalangan, bukan hanya<br>sebagian, fraksi, atau kepentingan sementara, terlebih di kabupaten Sumenep dalam<br>rangka menyambut pemilu tahun 2024.</p> Hairul Anwar, Mulyadi Mulyadi, Helmi Helmi Hak Cipta (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/57 Mon, 04 Dec 2023 00:00:00 +0700 BHINDHARA DAN DAKWAH POLITIK KEPESANTRENAN (Analisis Terhadap Misi Dakwah Bhindhara Dalam Politik Praktis di Madura) https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/58 <p>Keterlibatan politisi pesantren dalam pergulatan politik telah menjadi fenomena<br>tersendiri dalam dinamika politik, terutama tingkat lokal. Santri bahkan tidak hanya<br>memilih partai politik berbasis pesantren, melainkan juga telah berdiaspora ke<br>sejumlah partai yang tak terbatas ideologi kepartaian. Mereka telah menjelma<br>menjadi kekuatan baru dalam sejumlah parpol yang variatif dan eksistensi mereka<br>tidak hanya sekedar menjadi penonton, tetapi telah mampu memerankan diri sebagai<br>politisi mumpuni di tubuh parpol yang digeluti. Karena santri dimanapun ia<br>beraktifitas sejatinya tidak lepas dari prinsip dasar kepesantrenan, yaitu untuk<br>melakukan transformasi sosial yang berpihak terhadap kemaslahatan bersama,<br>termasuk juga dalam dunia politik. Sebagai alumni pesantren, perilaku politik mereka<br>tentu saja didasarkan pada misi untuk melakukan upaya menghidupkan nilai-nilai<br>pesantren dalam politik yang digeluti. Inilah transformasi dakwah politik yang telah<br>dihidupkan oleh kalangan politisi pesantren (bhindhara) dalam pergulatan politik di<br>Madura.<br>Penelitian ini merupakan penelitian field research (penelitian lapangan), dengan<br>beberapa model pengumpulan data, yang meliputi observasi (pengamatan),<br>wawancara mendalam (indepth interview), dan metode dokumentasi. Penentuan<br>populasi dan sampel ditetapkan menggunakan teknik snow-ball dan teknik analisis isi<br>(content analysis) digunakan untuk menggambarkan tentang kategori-kategori yang<br>ditemukan dan muncul dari data yang ada.<br>Politisi pesantren telah melakukan berbagai upaya untuk menghidupkan nilai-nilai<br>pesantren di tubuh parpol yang menjadi kendaraannya, terutama dalam parpolparpol<br>yang tidak berbasis pesantren. Misi mengintegrasikan tradisi pesantren<br>sebagai ruh kegiatan partai. Politisi pesantren tersebut dalam prakteknya, tidak hanya<br>sekedar menjadikan parpol sebagai sarana merebut kekuasaan, tetapi juga dijadikan<br>sebagai sarana untuk membumikan tradisi keagamaan sebagaimana yang telah<br>dikembangkan oleh pesantren, seperti kegiatan tahlilan, membaca shalawat,<br>istighasah maupun kegiatan yang ada hubungannya dengan tradisi trurasiyah.</p> Mohammad Suhaidi, Dedi Eko Riyadi HS, Hasan Basri, Syamsuri Syamsuri, Ike Yuli Mestika Dewi Hak Cipta (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/58 Mon, 04 Dec 2023 00:00:00 +0700 TINJAUAN KRITIS TERHADAP IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI SUMENEP NOMOR 13 TAHUN 2021 TENTANG GERAKAN LITERASI SATUAN PENDIDIKAN https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/60 <p>Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah<br>pada tahun 2016. Gerakan Literasi ini dikembangkan berdasarkan Permendikbud<br>Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Langkah ini juga dilakukan<br>sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan rendahnya literasi peserta didik yang<br>di dalam beberapa survei selalu menempati urutan terbawa. Untuk mendukung<br>gerakan literasi sekolah, Pemerintah Kabupaten Sumenep mengeluarkan kebijakan<br>yang cukup progresif, yaitu dengan mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun<br>2021 Tentang Gerakan Literasi Satuan Pendidikan. Perbup tersebut menjadi dasar<br>bagi Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam meningkatkan literasi melalui lembaga<br>pendidikan.<br>Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sebuah metodelogi penelitian yang<br>bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas<br>social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara inidividu maupun<br>kelompok Sementara itu, proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa<br>metode, yaitu wanwancara mendalam (indepth interview), observasi, arsip atau catatan<br>penting dari narasumber.<br>Implementasi terhadap Perbup Nomor 13 Tahun 2021 di tingkat Sekolah Menengah<br>Pertama cukup maksimal. Namun pada tingkat Sekolah Dasar, gerakan literasi<br>sebagai implementasi daripada Perbup dimaksud, masih banyak hal yang perlu<br>diperbaiki. Hal ini terjadi karena, salah satunya, ada kesenjangan antara SD yang<br>berada di wilayah-wilayah strategis dan di pelosok yang berpengaruh pada<br>optimalisasi pelaksanaan gerakan literasi sekolah.</p> Mohammad Rifki, Amir Syarifuddin, Irma Suryani Hak Cipta (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/60 Tue, 05 Dec 2023 00:00:00 +0700 NILAI-NILAI KEPRIBADIAN DALAM PERIBAHASA MADURA SEBAGAI TRANSFORMASI PENDIDIKAN KARAKTER https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/61 <p>Masyarakat Madura tidak dapat meminggirkan diri dari nilai-nilai moral dan agama<br>yang mereka anut. Hampir seluruh orang Madura adalah penganut agama Islam,<br>yang oleh karena ketaatan pada nilai-nilai demikian itu terpatri menjadi jatidiri orang<br>Madura. Demikian itu terurai dalam bahasa dan perilaku mereka. Wujud perilaku<br>berbahasanya adalah penggunaan peribahasa Madura, di dalamnya terdapat nilainilai<br>moralitas dan Pendidikan karakter. Dalam penulisan ini, bertujuan untuk<br>mengetahui nilai-nilai moralitas dan Pendidikan karakter yang terdapat dalam<br>peribahasa Madura. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena datanya<br>bersifat deskriptif. Di samping menganalisis nilai-nilai Pendidikan karakter yang<br>terdapat dalam peribahasa Madura, penulisan ini pun melihat kemungkinan<br>pergeseran makna peribahasa Madura di era saat ini. Kesimpulan dalam penulisan<br>ini, adalah ungkapan peribahasa Madura memiliki nilai kepribadian yang tinggi,<br>serta Pendidikan karakter, utamanya kehidupan beragama masyarakat Madura,<br>hal itu direpresentasikan dalam bentuk sikap dan tingkah laku mereka, khususnya<br>dalam menyampaikan pesan-pesan agama, sertadapat dijadikan pedoman bagi<br>masyarakat Madura dalam menjalani kehidupan, baik sebagai fungsi sosial,<br>maupun sebagai fungsi spiritual. Dalam tulisan ini dapat mereduksi pepatah Madura<br>ke dalam tiga kelompok utama, yaitu (1) nilai‐nilai yang perlu dilestarikan dan<br>dikembangkan, (2) nilai‐nilai yang perlu ditafsirkan kembali karena seringkali<br>menimbulkan kesalahpahaman dan cenderung menimbulkan ketakutan pada<br>masyarakat non‐etnis Madura, dan (3) nilai‐nilai yang perlu ditanamkan untuk<br>menumbuhkan nilai baru yang positif sejalan dengan perkembangan zaman.</p> Salamet Salamet, Suluh Mardika Alam, Moh. Tazam Hak Cipta (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/61 Tue, 05 Dec 2023 00:00:00 +0700 IMPLEMENTASI LAYANAN PERENCANAAN KARIR SEBAGAI UPAYA PREVENTIF DALAM MEREDUKSI FENOMENA PUTUS SEKOLAH DI KABUPATEN SUMENEP https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/62 <p>Penelitian ini menguraikan tentang bentuk perencanaan karir siswa dalam<br>menanggulangi fenomena putus sekolah di Kabupaten Sumenep. Diantara<br>problem pendidikan yang menjadi perhatian stakeholders pendidikan adalah<br>masih tingginya angka putus sekolah, khususnya di Kabupaten Sumenep. Banyak<br>faktor yang menjadi penyebab anak putus sekolah, diantaranya ialah kurang<br>mampu secara ekonomi, maraknya tradisi pernikahan dini, dan tradisi merantau<br>ke Jakarta. Selain itu kurangnya pemahaman yang komprehenshif tentang karir<br>juga turut menjadi penyebab anak putus sekolah, sehingga dibutuhkan<br>perencanaan dan perancangan keputusan pemilihan pekerjaan dan jabatan yang<br>sesuai dengan passion dan kemampuan yang dimiliki, Oleh karena itu fokus<br>kajian dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor dominan penyebab anak putus<br>sekolah, bentuk-bentuk perencanaan karir siswa, dan keterlibatan pihak<br>pemerintah dan lembaga pendidikan dalam menanggulangi fenomena putus<br>sekolah di Kabupaten Sumenep. Metode penelitian yang digunakan adalah<br>metode kualitatif fenomenologis, Studi fenomenologis dalam penelitian ini<br>menggali informasi berkenaan dengan pengalaman, perasaan dan sikap yang<br>muncul atas perasaan tersebut dari beberapa informan yang di antaranya adalah<br>peserta didik di Kabupaten Sumenep, pemangku kebijakan di sekolah, instansi<br>yang membawahi atau berhubungan dan pemerintah kota Kabupaten<br>Sumenepdengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan FGD. Hasil<br>penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor dominan yang menjadi pemicu<br>timbulnya fenomena putus sekolah yang ada di Kabupaten Sumenep yaitu faktor<br>perantauan, faktor pernikahan dini, faktor perhatian &amp; pengawasan orang tua,<br>faktor budaya &amp; lingkungan, faktor kurangnya kesadaran tentang pendidikan,<br>dan faktor seni tradisional. Adapun bentuk-bentuk perencanaan karir siswa<br>dilakukan melalui tiga langkah, yaitu penilaian diri, eksplorasi karir, identifikasi<br>karir dan penetapan tujuan karir. Sedangkan bentuk keterlibatan pihak<br>pemerintah dan lembaga pendidikan dalam menanggulangi fenomena putus<br>sekolah di Kabupaten Sumenep berupa bantuan biaya pendidikan, bantuan<br>dermawan, program penyuluhan, dan family coaching.</p> Mashuri Toha, Achmad Maulidi, Hery Fadli Wahyudi, Syaifatul Jannah Hak Cipta (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/62 Tue, 05 Dec 2023 00:00:00 +0700 PENGEMBANGAN PARIWISATA MELALUI PEMANFAATAN POTENSI DESA DI KABUPATEN SUMENEP https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/63 <p>Indonesia merupakan negara dengan potensi alam yang luar biasa banyak, termasuk<br>pulau Madura, khususnya Kabupaten Sumenep yang merupakan salah satu daerah<br>yang berpotensi untuk terus mengembangkan potensi pariwisata yang berdampak<br>positif pada sektor ekonomi, sosial, dan kultural masyarakat daerah. Pengembangan<br>pariwisata berbasis desa adalah pendekatan pengembangan pariwisata yang<br>berfokus pada pemanfaatan potensi dan sumber daya yang ada di desa untuk<br>meningkatkan ekonomi lokal, menjual budaya, dan merawat lingkungan.<br>Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan ekonomi antara daerah<br>perkotaan dan pedesaan, serta mengurangi tekanan terhadap destinasi pariwisata<br>yang sudah padat di kota-kota besar. Dengan mengembangkan pariwisata berbasis<br>desa, desa-desa yang sebelumnya terpinggirkan memiliki kesempatan untuk<br>menghasilkan pendapatan baru dan meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal.<br>Upaya untuk mencapai hal tersebut, diperlukan adanya kerjasama antara pemerintah<br>dengan pihak swasta, pembinaan secara sinergis antara para pelaku usaha pariwisata.<br>Penelitian ini termasuk penelitian field research (penelitian lapangan), sedangkan<br>pendekatan yang akan dipakai dalam penelitian ialah pendekatan dengan metode<br>kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang dapat menghasilkan data deskriptif berupa<br>kata-kata tertulis atau lisan dari individu atau kelompok serta perilaku yang dapat<br>diamati.<br>Dari data hasil penelitian ini ditemukan beberpa komponen dalam pengembangan<br>pariwisata berbasi desa, seperti; manajemen pengelolaan yang baik dan akuntabel,<br>pemberdayaan masyarakat lokal (community-based tousm development), adanya<br>promosi luas dan terarah, dan pengembangan yang berkelanjutan (sustainable<br>development)</p> Abdul Azis, Abdur Rakib, Sutrisno Sutrisno Hak Cipta (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/63 Tue, 05 Dec 2023 00:00:00 +0700 INOVASI GULA SIWALAN CAIR PADA UPAYA MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DESA DI KABUPATEN SUMENEP https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/64 <p>Pengembangan gula siwalan cair telah dilaksanakan untuk meningkatkan<br>perekonimian masyarakat Sumenep. Gula siwalan cair memiliki indeks glikemik<br>yang lebih rendah jika dibandingkan dengan gula pasir sehingga memiliki potensi<br>yang baik untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis<br>kandungan kimia (karbohidrat, protein, lemak, kadar air, kadar abu), kadar sukrosa,<br>pH dan viskositas pada produk gula siwalan cair dan untuk mengetahui hasil inovasi<br>dalam penambahan kopi pada gula siwalan cair berbahan dasar gula siwalan cetak.<br>Hasil uji menunjukkan bahwa rata-rata kadar viskositas sebesar 12 N/m2, pH sebesar<br>6 dan derajat Brix sebesar 77. Sedangkan kadar air sebesar 4, kadar abu sebesar 2,4%,<br>kadar protein sebesar 2%, kadar karbohidrat sebesar 15,8% dan kadar lemak sebesar<br>13,8%. Pelatihan pembuatan</p> Ach. Haris Abdi Manaf, Mohammad Nuruh Hidayatullah, Robi’atul Andawiyah Hak Cipta (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/64 Tue, 05 Dec 2023 00:00:00 +0700 PENGUATAN NILAI PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH DASAR https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/65 <p>Profil pelajar Pancasila merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran di Sekolah Dasar khususnya pada pembalajaran kurikulum Merdeka. Pendidikan di Sekolah Dasar tidak hanya memperhatikan perkembangan akademik siswa akan tetapi perkembangan karakter yang mencerminkan nilai Pancasila juga wajib untuk di aplikasikan. Profil pelajar Pancasila sangat penting untuk ditindaklanjuti oleh stakeholder di sekolah agar siswa tidak hanya cerdas akademiknya melainkan siswa juga punya kecerdasan karakter pribadi yang mencerminkan nilai Pancasila. Profil pelajar Pancasila bertujuan untuk menumbuhkan karakter dan kepribadian positif pada diri siswa sehingga mempunyai karakter Pancasila untuk selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya. Dalam pengaplikasiannya profil pelajar Pancasila dalam pembelajaran di Sekolah tentunya membutuhkan strategi yang sesuai dengan karakter anak melalui penguatan nilai dengan cara habituasi, keteladanan, dan pendekatan individual, serta pengintegrasian kepada pembelajaran di kelas.</p> Tri Sukitman, Framz Hardiansyah, Muhammad Misbahudholam AR Hak Cipta (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/65 Tue, 05 Dec 2023 00:00:00 +0700 BUDAYA ANDHAP ASOR MASYARAKAT MADURA SEBAGAI TRANSFORMASI PENANGGULANGAN PERILAKU MENYIMPANG https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/66 <p>Andhap Asor merupakan budaya Madura yang menggambarkan seseorang yang berperilaku rendah hati, sopan, santun, menghormati, menghargai, jujur, tidak sombong, dan perilaku pribadi baik lainnya. Dalam aspek hubungan sosial, Andhap Asor sangat dirawat karena manusia sebagai makhluk sosial akan terus berinteraksi satu dengan yang lainnya. Budaya Andhap Asor di Madura dipadang sebagai konsep kesopanan dan kepribadian, serta nilai ajaran yang paling tinggi. Tulisan ini fokus mengkaji budaya Andhap Asor dengan berbagai aspek ajarannya sebagai transformasi penanggulangan perilaku menyimpang. Orang Madura yang berpegang teguh pada Andhap Asor akan dipandang sebagai pribadi yang baik. Andhap Asor pada prinsipnya mengarah pada nilai-nilai kepribadian yang memandang manusia bukan ada apanya, tapi tolak ukurnya adalah tingkah laku dan kesopanan yang lebih tinggi daripada kecerdasan, kekayaan, dan kedudukan. Selain itu Andhap Asor akan mengajari diri menjadi pribadi yang memahami berperilaku dengan tuhan sebagai relasi vertikal, dan berperilaku dengan manusia dan alam sebagai relasi horizontal. Dengan demikian orang yang mampu memahami dan merefleksikan nilai-nilai Andhap Asor akan terhindar dari perilaku menyimpang dalam kehidupannya.</p> Moh. Ibadurrahman, Annawiyah Annawiyah Hak Cipta (c) 2023 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://bappeda.sumenepkab.go.id/jurnal/index.php/karaton/article/view/66 Tue, 05 Dec 2023 00:00:00 +0700