Blog

FGD Kabupaten Sumenep Siapkan Kecamatan Batuan Sebagai Pengembangan Kota Baru

Kabupaten Sumenep sedang mempersiapkan membentuk Kota Baru. Dokumen teknis dan sebagainya telah disiapkan melalui Kajian Perencanaan Kota Baru yang dilakukan oleh konsultan yang digandeng oleh Bappeda Sumenep. Kecamatan yang potensial disiapkan menjadi Kota Baru tersebut adalah Kecamatan Batuan.

Hal itu terungkap pada saat FGD Laporan Antara Kajian Perencanaan Kota Baru Kecamatan Batuan di Ruang Potre Koneng Bappeda Sumenep (04/09).

Kepala Bappeda Kabupaten Sumenep, Yayak Nurwahyudi, mengatakan bahwa seiring pertumbuhan penduduk dan aktifitas manusia, kehadiran kota baru sangat pentingagar tidak menumpuk di satu kawasan atau Kota Sumenep. Karena itu, perlu dilakukan pemekaran dan pengembangan area baru sebagaimana diatur dalam UU Nomer 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.

Ia melanjutkan sesuai dengan PP 13 Tahun 2017 tentang RTRWN menyatakan bahwa struktur ruang wilayah di Kabupaten Sumenep berubah dari PKL (Pusat Kegiatan Lokal) menjadi PKW tau Pusat Kegiatan Wilayah. Maka atas dasar itulah, Kabupaten Sumenep mengembangkan Pemekaran Wilayah ke arah Kecamatan Batuan sebagai pengembangan Kota Baru.

Terbentuknya Kota Baru dilakukan melalui banyak analisa mulai analisa eksternalitas dan integrasi kawasan, analisa kesesuaian lahan, analisa kependudukan, analisa daya tampung, analisa kebencanaan, analisa kebutuhan ruang, analisa sarana, analisa kebutuhan prasarana, analisa aksesbilitas, analisa tapak, analisa intensitas dan analisa dampak.

Berdasarkan hasil kajian tim konsultan yang digandeng oleh Bappeda Kabupaten Sumenep, Kota Batuan diharapkan sebagai kota layak huni dan berkelanjutan. Luas lahan yang akan dikembangkan mencapai 1290,84 hektar.

Indikator kota Layak huni diantaranya tersedianya berbagai kebutuhan dasar masyarakat perkotaan (hunian yang layak, air bersih dan listrik), tersedianya berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial (transportasi publik, taman kota, fasilitas ibadah/kesehatan/ibadah), tersedianya ruang dan tempat publik bersosialisasi dan berinteraksi, keamanan lingkungan, mendukung fungsi ekonomi, social dan budaya serta sanita lingkungan dan keindahan lingkungan.

Sementara misi berkelanjutan memiliki indikator upaya sadar dan terencana, memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesehjahteraan dan mutu hidup, mampu berkompetisi dalam perkembangan ekonomi global, serta keberlanjutan sosial budaya dan kehidupan lingkungan.   Pada tahap proses penyusunan, konsultan membagi kawasan Kecamatan Batuan ke dalam 3 tiga blok. blok B1 direncanakan sebagai pusat pendidikan, perdagangan jasa serta sebagai pintu masuk menuju kota baru, Blok B2 direncanakan sebagai pusat pengembangan transportasi berupa terminal kargo dan gudang transit serta blok B3 direncanakan sebagai pusat utama pengembangan pemerintahan Kabupaten Sumenep, pengembangan perdagangan dan jasa serta pengembangan perumahan.  Berdasarkan skala prioritas dengan mempertimbangkan banyak aspek, maka Blok 3 direkomendasikan menjadi prioritas kota baru yang nantinya akan dibuatkan maket.