Blog

Inovasi IID Kabupaten Sumenep Peringkat 10 Nasional, Tertinggi Di Madura

Media Center, Minggu ( 17/01 ) Indeks Inovasi Daerah (IID) Kabupaten Sumenep tahun 2020 mengalami peningkatan pesat jika dibandingkan dengan tahun 2019, buktinya pada tahun 2020 memiliki skor indeks 7,654 berada di peringkat 10 nasional.

Posisi ini menempatkan Sumenep di atas Kabupaten lain di Madura dan nomor empat di Jawa Timur, sehingga peringkat pada tahun 2020 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019 yang hanya memiliki skor indeks 670 di peringkat 124.

Hal itu berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100-4672 Tahun 2020 tentang Indeks Inovasi Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota Tahun 2020 tertanggal 16 Desember 2020.

Berkat indeks inovasi yang tinggi itulah, pada tanggal 09 Desember 2020, Kabupaten Sumenep meraih penghargaan Innovative Government Award (IGA) dengan kategori Kabupaten Terinovatif.

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kabupaten Sumenep, Helmi mengatakan, Indeks Inovasi Daerah merupakan hasil akumulasi penilaian dari beberapa tahapan yang telah ditentukan oleh Kemendagri.

Di tahap pertama yakni input data dan informasi inovasi daerah yang dimiliki Kabupaten/Kota. Saat itu, Kabupaten Sumenep meng-input data inovasi sebanyak 147 inovasi, berupa pelayanan publik sebanyak 67 inovasi, tata kelola pemerintahan sebanyak 15 inovasi dan urusan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah lainnya sebanyak 14 inovasi. 

Sedangkan tahap kedua yakni tahap penilaian lapangan dan presentasi inovasi unggulan daerah. Tahap ini hanya diikuti oleh daerah yang memiliki skor tertinggi.

“Karena Sumenep masuk daerah dengan skor tertinggi, maka pada tanggal 09 November 2020 Bupati Sumenep diberikan kesempatan mempresentasikan salah satu inovasi unggulan daerah di hadapan para juri dari berbagai kementerian dan lembaga. Saat itu yang dipresentasikan Bupati adalah Wirausaha Muda,” tutur mantan penulis pidato atau sambutan Bupati Sumenep ini.

Selain Wirausaha Muda, ada beberapa inovasi Kabupaten Sumenep yang sangat inovatif di antaranya Mal Pelayanan Publik (MPP), Simponi, Sistem Informasi Pelayanan Pendidikan Terpadu (Si Mantap), Pusat Pantauan Sumenep Emergency Poned Ponek Terpadu (Puspa Se Pote), Sistem Perizinan Kepulauan Terpadu Keliling (Siput Keliling), Posyandu Remaja Plus, Smart ID Card (SIC), Perpustakaan Digital i-Sumenep, Gerakan Masyarakat Peduli Balita Kurang Gizi (Gempitaku) dan beberapa inovasi lainnya.

“Meningkatnya indeks inovasi daerah tahun ini tidak lepas dari komitmen Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, serta seluruh OPD dalam meningkatkan inovasi di OPD masing-masing. Sebab dengan inovasi daerah akan membuat Kabupaten Sumenep makin kompetitif dan prima melayani masyarakat,” tegasnya, Minggu (17/01/2021).

Sebagaimana disampaikan Bupati pada saat presentasi beberapa waktu lalu, hasil inovasi daerah sangat positif terhadap pembangunan daerah. Misalnya pengangguran terbuka turun dari 19.625 orang (2016) menjadi 12.408 orang (2019), jumlah industri kecil meningkat dari 1.609 (2015) meningkat menjadi 2.214 (2019), pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumenep tumbuh sekitar 13 persen pertahun, Indeks Gini Turun dari 0,31 (2016) menjadi 0,21 (2018) atau Ketimpangan Rendah serta pendapatan perkapita naik dari Rp26 juta (2016) menjadi Rp30,5 juta (2019). ( Yasik, Fer )